300 Pesilat Muda Ikuti Keceran PSHW TM, Kapolres Madiun Kota: Komitmen Jaga Kondusifitas Adalah Kunci

MADIUN, BUSERJATIM.COM GROUP – Suasana malam di Padepokan PSH Winongo Tunas Muda, Sabtu (31/5/2025), tampak berbeda. Sebanyak 300 calon warga baru dari berbagai daerah memadati padepokan yang berlokasi di Jalan Doho No.123, Kelurahan Winongo, Kecamatan Manguharjo, Kota Madiun. Mereka hadir untuk mengikuti kegiatan keceran, sebuah tahapan spiritual dan fisik yang menjadi tradisi penting dalam prosesi penerimaan anggota baru perguruan silat tersebut.

Kegiatan dimulai sejak pukul 16.00 WIB dengan proses registrasi, dilanjutkan sarasehan dan ajaran inti perguruan pada pukul 22.00 WIB. Menjelang dini hari, para peserta bersiap mengikuti keceran, yang berlangsung hingga pagi dan ditutup dengan salat Subuh berjamaah.

Read More

Kegiatan ini dipimpin langsung oleh pengasuh PSH Winongo Tunas Muda, H.R. Agus Wiyono Santoso, S.Sos., dengan jumlah peserta terbanyak berasal dari Surabaya (120 orang), disusul Banyumas, Klaten, hingga Kota Madiun.

Untuk menjaga ketertiban dan mengantisipasi potensi gangguan keamanan, sebanyak puluhan personel gabungan dari Polres Madiun Kota dan Polsek Manguharjo diterjunkan. Pengamanan dipimpin oleh Kapolsek Manguharjo Kompol Mujo Prajoko, S.H., M.H., dengan IPTU Beni S. selaku Padal lokasi.

Kapolres Madiun Kota AKBP Wiwin Junianto, S.I.K., mengapresiasi jalannya kegiatan yang berlangsung aman dan kondusif.

“Kami terus mendukung kegiatan-kegiatan budaya dan kebanggaan lokal seperti ini, asalkan dilaksanakan sesuai aturan dan tetap menjunjung tinggi ketertiban. Komitmen dari semua pihak dalam menjaga situasi yang kondusif adalah kunci utama,” ujar Kapolres.

Panitia kegiatan juga menerapkan sejumlah aturan ketat, di antaranya peserta wajib mendaftar secara daring, tidak diperbolehkan mengenakan atribut sakral saat datang, dan hanya calon warga serta petugas yang diizinkan masuk ke area dalam padepokan.

Dengan pengamanan yang humanis serta kerjasama yang baik antara aparat dan pengurus perguruan, kegiatan keceran kali ini menjadi bukti bahwa tradisi dan ketertiban dapat berjalan beriringan.(hms.)*

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *